Genjot Ekspor Pertanian Nasional, Kementan Gandeng BI di Tokyo
Rabu, 16 Oktober 2024
Tulis Komentar
Seni Pertanian - Kementerian Pertanian (Kementan) menilai kebutuhan untuk komoditas perkebunan maupun hortikultura di Jepang cukup tinggi. Melihat hal tersebut, Wamentan Sudaryono mengungkapkan bahwa pihaknya akan all out dalam mengembangkan sektor pertanian nasional guna dapat memenuhi kebutuhan domestik maupun luar negeri.
Menurutnya, pihaknya juga tengah fokus untuk memaksimalkan digitalisasi pada sektor pertanian. Di mana, hal tersebut sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan pertanian Indonesia yang modern.
“Saya dengan pak Menteri, saya sebagai Wakil Menteri ini bagi tugas, jadi saya punya tanggungjawab membantu beliau, mensukseskan (program) beliau, salah satunya perdagangan luar negeri. Jadi memang saya mengambil peran salah satunya digitalisasi, membuat peta digitalisasi pertanian Indonesia,” ungkapnya saat melakukan dialog terkait kebijakan dan inisiatif untuk sektor pertanian, serta kerja sama internasional dengan Perwakilan Bank Indonesia (BI) di Tokyo, Jepang, dikutip Rabu (16/10).
Di sisi lain, ia menekankan pentingnya peran Bank Indonesia (BI) dalam mendukung ekspor komoditas pertanian nasional, khususnya ke negara-negara seperti China, Jepang, Korea, dan Taiwan. Ia menyebutkan bahwa peran BI tidak hanya sebagai pengendali inflasi, tetapi juga dapat berperan sebagai agregator ekspor.
“Satu hal, saya sangat gembira bahwa BI itu memiliki peranan yang besar, artinya jemput bola. Tadi sudah kita garisbawahi, mungkin saya kira pertemuan siang hari ini, kalau boleh kita kasih highlight tuh keyword-nya adalah agregator ekspor dan inflasi,” tambahnya.
Sudaryono juga menyampaikan bahwa kunjungan bilateral ke Jepang kali ini untuk meningkatkan jumlah tenaga kerja Indonesia yang terlatih di sektor pertanian melalui program magang di Jepang.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa nantinya para tenaga magang itu berasal dari kalangan mahasiswa atau petani milenial. Nantinya, mereka dapat magang di Jepang selama periode tertentu.
“Tenaga-tenaga magang itu bisa magang di sektor pertanian, bisa selama 6 bulan, satu tahun, atau 1 setengah tahun, kemudian kembali. Kita kirim saja tenaga-tenaga anak muda kita yang konsen di bidang pertanian, kita training, nanti kita kirim menjadi tenaga-tenaga pertanian di Jepang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BI di Tokyo Imaduddin Sahabat mengatakan, selama ini pihaknya menjadi agregator bagi produk-produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang akan diekspor ke Jepang.
Tidak hanya itu aja, ia juga menjelaskan bahwa BI di Tokyo selama ini membantu para pelaku UMKM dalam mengakses marketplace, promosi perdagangan, hingga packaging.
“Sedangkan kalau kita masuk dari Indonesia, memang diperlukan agregator. Jadi ga bisa masuk Jepang tuh sendiri, jadi kita mesti punya agregator,” jelas Imaduddin.
Penulis: Agy Umbara
Kunjungi Artikel Seni Pertanian Makin Tahu Indonesia
Belum ada Komentar untuk "Genjot Ekspor Pertanian Nasional, Kementan Gandeng BI di Tokyo"
Posting Komentar