Pemprov Riau dan PalmCo Bahas Masa Depan Perkebunan Sawit Riau


Seni Pertanian
- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Penjabat (Pj) Gubernur Riau Rahman Hadi menerima audiensi pihak PTPN IV Regional III. Di mana, pertemuan tersebut berlangsung di Kediaman Gubernur Riau, Jalan Diponegoro, Kota Pekanbaru.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Perkebunan (Kadisbun) Provinsi Riau Syahrial Abdi mengungkapkan bahwa pada Desember 2023 lalu telah terjadi korporasi bisnis dalam manajemen PTPN. Mereka menyatukan seluruh perkebunan sawit di bawah naungan PTPN menjadi satu entitas bisnis yang disebut PalmCo.

Alhamdulillah Pak Gubernur menyambut baik dan akan mendukung semua proses, karena memang PTPN IV itu adalah BUMN dan mendapatkan penugasan dari negara,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, dikutip senipertanian.com pada Rabu (30/10).

Ia menambahkan, kalau dulu kita mengenalnya PTP V. Per Desember 2023 sesungguhnya sudah terjadi aksi korporasi bisnis di manajemen PTP.

“Mereka menyatukan seluruh perkebunan sawit yang di bawah PTP yang dulu PTP I, PTP V dan sebaginya, mereka satukan menjadi satu entitas bisnis yang disebut PalmCo,” tambahnya.

Dengan adanya perubahan tersebut, Syahrial menjelaskan bahwa hal tersebut menyebabkan terjadinya perubahan pada perizinan, penilaian usaha perkebunan, HGU yang harus disesuaikan kembali. Tentunya, hal tersebut harus disosialisasikan dengan baik.

“Jadi, ada konsekuensi-konsekuensi dari perubahan entitas bisnis tadi menjadi berbagai macam tingkatan. Otomatis nanti ada kewenangan-kewenangan, karena dia berbasis wilayah kebunnya ada di beberapa kabupaten/kota, bahkan hari ini menjadi lintas provinsi, seperti Riau Sumatera Utara (Sumut), Kalimantan, sementara dia satu entitas bisnis. Tentu kewenangan inilah yang harus di sosialisasikan dengan baik,” jelasnya.

Disamping itu, Syahrial menjelaskan bahwa ketahanan pangan juga terdapat pada sawit. Produk Hilir sawit sampai ke minyak goreng bahkan kosmetik. Kemudian berupa energi, seperti biofuel, biomassa, dan biogas.

“Kemarin kita dengar ada mandatori untuk menjadikan BBM kita biosolar dengan mandatori B 50. Berarti yang 50 persen dari minyak solar itu sendiri sudah dicampur dari minyak sawit. Bahkan nanti akan sampai 100 persen, artinya Riau termasuk potensi besar untuk itu, makanya jangan sampai kita enggak dapat apa-apa di Riau,” jelasnya.

Sementara itu, Region Head PTPN IV Regional III Rurianto menyampaikan ucapan terima kasih kepada PJ Gubri dan jajaran atas komitmen dukungan kepada perusahaan.

Menurutnya, keberadaan PTPN IV sebagai entitas yang bernaung di bawah Kementerian BUMN adalah untuk tumbuh dan berkembang bersama petani.

“PTPN IV Regional III saat ini menjadi rujukan dalam program kemitraan petani, dan saat ini pola yang diterapkan di Riau telah direplikasi ke berbagai provinsi di Indonesia. Kami memiliki program PSR dan bibit sawit unggul bersertifikat yang menjadi pionir di bidangnya,” ujarnya.


Penulis: Agy Umbara


Kunjungi Artikel Seni Pertanian Makin Tahu Indonesia

Belum ada Komentar untuk "Pemprov Riau dan PalmCo Bahas Masa Depan Perkebunan Sawit Riau"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel