Mentan Amran Yakin Bahwa Sumsel Peringkat Satu Produksi Beras, Gubernurnya Petarung
Seni Pertanian - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebut Sumatera Selatan (Sumsel) bisa menempati posisi teratas sebagai provinsi penghasil beras terbesar di Indonesia yang diyakini bisa melampaui Pulau Jawa.
Mentan Amran menilai, selain memiliki potensi luas panen yang cukup besar pada 2025, kemudian hasil kerja keras para petani dan insan pertanian, daerah ini juga dipimpin gubernur dan wakil gubernur yang berkomitmen penuh dalam meningkatkan produktivitas padi.
“Kami ingin Provinsi Sumsel menjadi nomor satu terbaik nasional daerah penghasil beras terbesar. Ini Gubernur Sumsel adalah petarung, dan pasti akan menyelesaikan masalah. Pak Gubernur aku percaya bisa, Sumsel jadi peringkat satu menjadi lumbung pangan Indonesia,” kata Mentan Amran dalam keterangannya, Rabu (5/3).
Pernyataan Mentan Amran tersebut disampaikan pada Rapat Koordinasi Luas Tambah Tanam dan Penyerapan Gabah sekaligus Sosialisasi Inpres Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pendayagunaan Penyuluh Pertanian yang berlangsung di Gedung Serbaguna PT. Pusri Palembang pada Selasa (4/3).
Mentan Andi menyampaikan Sumsel menjadi salah satu wilayah pertanian yang diprioritaskan di Indonesia oleh Kementerian Pertanian (Kementan), selain Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Papua Selatan.
“Ini menjadi terbesar kita rancang pertaniannya, untuk menjadi lumbung pangan nasional, dan insyaallah pasti meningkat minimal nomor tiga nanti ke depan,” ujar Mentan Amran.
Mentan Amran mengungkapkan pemerintah berupaya meningkatkan produksi beras nasional melalui Program Optimalisasi Lahan Rawa (OPLAH) dan Cetak Sawah Rakyat (CSR).
Di Sumsel pada tahun ini, penambah luas tanamnya mencapai 150 ribu hektare yang terbesar di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), dan Musi Banyuasin (Muba).
“Kita butuh satu juta untuk tambahan. Tahun ini 150 ribu hektare tetapi nanti pengembangan satu juta hektare, mudah-mudahan bisa selesai selama lima tahun,” ungkap Mentan Amran.
Mentan Amran juga mendukung Sumsel dalam mempercepat tercapainya swasembada pangan.
Terlebih pemerintah telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) di tingkat petani sebesar Rp 6.500 per kilogram (kg).
Nilai tersebut diharapkan menambah semangat petani di Sumsel.
Mentan Amran mengajak semua pihak untuk dapat berkolaborasi bersama-sama, dan penyuluh pertanian lapangan juga harus bergerak bersama-sama.
"Penyuluh kita akan support, kita ingin mereka berkompetisi, nanti ke depan kalau berhasil swasembada bahkan ekspor. Dari 37 ribu penyuluh, kami siapkan lima ribu sampai sepuluh ribu motor untuk PPL yang terbaik,” ujar Mentan Amran.
Sementaraitu, Gubernur Sumsel Herman Deru menyampaikan apresiasi atas perhatian Kementan terhadap wilayahnya.
Menurut Herman Deru, program Kementan turut membangun sektor pertanian dan meningkatkan kesejahteraan petani.
“Terima kasih kami kepada Bapak Menteri dan jajaran yang sudah begitu perhatian kepada provinsi Sumatera Selatan, terutama diberikan program Serasi (Selamatkan Rawa, Sejahterakan Petani). Sebelumnya Sumsel pada peringkat delapan produksi berasnya, dengan adanya program serasi menjadi peringkat lima. Insyaallah akan jadi peringkat tiga minimal,” kata Herman Deru.
Di masa kepemimpinannya bersama Wagub Cik Ujang, Herman Deru bertekad menjalankan instruksi sesuai Inpres Nomor 3 Tahun 2025 tentang Pendayagunaan Penyuluh Pertanian.
“Provinsi Sumsel mengangkat penyuluh dengan biaya APBD Provinsi sejak saya menjabat 2019 kemarin berjumlah dua ribu penyuluh,” sebutnya.
Herman Deru menyebut Sumsel menjadi sasaran daerah lain untuk studi banding mengenai tenaga pendamping peningkatan ekonomi pertanian (PPEP).
“Tenaga pendamping peningkatan ekonomi pertanian kita semua penyuluhnya modern berbasis IT, jadi bukan yang gaptek, jadi penyuluh yang mengerti tentang marketing, mengerti tentang perbankan, juga menjadi pembimbing untuk menjadi masyarakat petaninya mengerti perbankan,” imbuhnya.
Sebagai informasi, dalam rakor di Palembang tersebut turut hadir Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian Idha Widi Arsanti, Forkopimda Provinsi Sumsel yang berkesempatan hadir maupun mewakili.
Belum ada Komentar untuk "Mentan Amran Yakin Bahwa Sumsel Peringkat Satu Produksi Beras, Gubernurnya Petarung"
Posting Komentar