Untuk Mahasiswa Pertanian, Abaikan Pertanyaan “Kuliah Pertanian Jadi Apa?”. Mari Tunjukkan Keasyikan yang Hanya Milik Kita


Senipertanian - Keputusan memilih jurusan sebelum memasuki dunia perkuliahan adalah hal yang sakral. Dan tentunya keputusan tersebut terkadang menimbulkan anggapan-anggapan miring dari orang-orang. Beberapa anggapan yang umum yang sering seliweran seperti “Ngapain kuliah komunikasi? Nggak bisa ngomong?“, “Kuliah sastra memang prospek kerjanya bagus?“, “Kuliah pertanian jadi apa? Petani?” dan masih banyak lagi.

Salah satu jurusan yang sering mendapat diskriminasi itu adalah pertanian. Stigma kuliah bercocok tanam memang tak bisa dilepaskan dari kegiatan mereka. Namun, perlu diketahui bahwa dengan kuliah pertanian, terdapat keasyikan tersendiri yang hanya didapatkan jika kamu kuliah di jurusan pertanian. Penasaran?

Kali ini Seni Pertanian berkesempatan mendengarkan curhatan dari Lourentius Agy Umbara. Agy, panggilan akrabnya, adalah mahasiswi jurusan Agribisnis Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Stiper Belitang. Agy menuturkan bahwa sangat asyik sekali kuliah di pertanian. Menurutnya, banyak hal unik yang hanya didapatkan di Pertanian. Hmm kepo dengan ceritanya? Yuk, simak curhatan Agy tentang betapa mengasyikkannya kuliah pertanian!

Kuliah Pertanian Jadi Apa? Jadinya Menyenangkan, Lho!

Awalnya, Arif mendapati dirinya salah masuk jurusan. Ia tidak mengira jurusan Agribisnis itu merupakan bagian dari Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi seperti yang dibayangkan. Hal ini otomatis membuatnya harus mempelajari pertanian secara menyeluruh. “Tapi asyik kok, lambat laun enak kalau dijalani!” ungkapnya senang. Berikut hal-hal yang menggambarkan keasyikan yang hanya didapatkan di jurusan pertanian.

1. “Di pertanian itu seru, bisa praktik lapang tapi rasanya kayak liburan. Jadi nggak bosan”

Praktikum yang dilakukan oleh mahasiswa pertanian kebanyakan dilakukan di tempat-tempat sejenis lahan pertanian yang kebanyakan hijau, alami, dan menyegarkan. Hmm, hitung-hitung wisata gratis berbaur dengan alam, ya.

2. “Belajar ilmunya macam-macam khususnya di agribisnis. Mata kuliahnya nggak semata-mata khusus pertanian murni, tapi dapat mata kuliah seperti ekonomi, kewirausahaan sampai komunikasi”

Siapa bilang pertanian melulu bercocok tanam? Di agribisnis misalnya, kita akan mempelajari mata kuliah yang berkaitan dengan pengelolaan bisnis pertanian, seperti komunikasi, kewirausahaan, ekonomi, dan lain-lain. Di jurusan lain ada yang mempelajari teknologi pertanian, tata kelola lahan, hingga hukum agraria. Wow!

3. “Di pertanian kita benar benar diajarkan jadi mahasiswa yang sibuk laporan. Jadi “hawa” mahasiswa sibuk itu terasa”

Mahasiswa pertanian boleh sombong bahwasanya sebenar-benarnya mahasiswa adalah mahasiswa pertanian. Mahasiswa yang tak hanya kuliah, tapi juga praktikum, laporan, dan lain-lain. Bagi sebagian orang melelahkan sih, tapi setidaknya mahasiswa pertanian adalah “mahasiswa” yang sesungguhnya. Say no to Gabut!

4. “Di pertanian bisa memahami tanah sampai kasih nama tanah, cari serangga unyu dan mengamati kotoran cacing. Lucu!”

Jika kamu pergi ke kebun binatang dan menjumpai koleksi serangga-serangga yang diawetkan, mahasiswa pertanian juga mempelajari itu, lho. Selain itu, pertanian mempelajari struktur tanah sampai kotoran-kotoran hewan yang bermanfaat untuk tanah. Jijik? Tapi keren!

5. “Setiap 2 minggu perkuliahan sebelum libur. Itu rasanya “deg-deg serrr” ujian praktikum. Maklumlah semua mata kuliah ada praktikumnya walaupun sosial”

Teruntuk masyarakat yang bertanya-tanya, apakah mahasiswa sudah mengimplementasikan ilmunya, maka jangan sekali-kali menanyakan itu pada mahasiswa pertanian. Karena setiap mata kuliah ada praktikumnya. Walaupun mata kuliah ilmu sosial, praktikum tetap lanjut. Jadi masalah implementasi pengetahuan, mahasiswa pertanian yang terdepan!

6. “Di pertanian kita nggak melulu belajar tanaman, sawah, untung rugi. Tapi juga belajar bagaimana kehidupan pelaku-pelaku pertanian seperti petaninya”

Dan ini yang penting. Mahasiswa pertanian tidak hanya bergaul dengan tanaman saja, ya. Mahasiswa pertanian, selain juga berkutat dengan angka, data, dan alat-alat bertani, kita juga mempelajari kehidupan seorang petani. Baik dari bagaimana cara mereka mengelola lahannya, hingga kehidupan mereka sehari-hari. Gokil!

Nah, Sobat Seni Pertanian, itu tadi adalah curhatan mahasiswa pertanian yang bosan dengan pertanyaan “kuliah pertanian jadi apa?”. Pesannya di sini adalah, apapun bidang kuliah yang orang pilih, jangan sekali-kali merendahkannya karena setiap lini kehidupan ada ilmunya dan setiap ilmu ada yang mempelajarinya. Jika ada satu lini yang tidak dipelajari, maka kehidupan akan tidak seimbang.

Baiklah, sekian, semoga bermanfaat! 

Belum ada Komentar untuk "Untuk Mahasiswa Pertanian, Abaikan Pertanyaan “Kuliah Pertanian Jadi Apa?”. Mari Tunjukkan Keasyikan yang Hanya Milik Kita"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel