Budidaya Jamur Tiram Skala Rumahan
Budidaya jamur tiram dengan skala rumahan juga bisa dijadikan sebagai ladang usaha yang menjanjikan dan menguntungkan. Untuk mencapai usaha jamur tiram skala rumahan, diperlukan beberapa hal untuk Anda ikuti.
Cara Budidaya Jamur Tiram
Berikut ini merupakan beberapa cara budidaya jamur tiram dengan skala rumahan yang perlu Anda ketahui, diantaranya adalah
Menyiapkan Sarana Pendukung
Langkah pertama yang harus Anda lakukan yaitu menyiapkan sarana pendukung untuk memproduksi jamur tiram hingga masa panen. Adapun beberapa sarana yang perlu Anda siapkan yaitu bahan media tanam pembudidayaan.
Bahan media tanam meliputi tungku perapian, wadah pengukus, tempat inkubasi, tempat inokulasi, kantong plastik, kapas, ring, pembakaran bunsen, penutup baglog, serta alat pengepres baglog. Anda juga perlu mempersiapkan sarana pendukung berupa pembibitan serta sarana pemeliharaan hingga panen.
Menyiapkan bibit
Bibit menjadi salah satu penentu pertumbuhan serta pendapat hasil panen. Jika Anda memilih bibit yang bagus dan berkualitas, maka pertumbuhan akan subur serta hasil panen bermutu tinggi.
Untuk menyiapkan bibit jamur sendiri diperlukan kecermatan serta ketepatan. Karena jika Anda salah memilih, menentukan, serta memperlakukan bibit baik, maka miselium tidak berkembang dengan baik.
Bibit jamur sendiri bisa didapatkan dengan mudah, Anda bisa melakukan dua cara, pertama membuat bibit murni yang didapatkan dari bibit F1, maupun membeli bibit F2, F3, hingga F4 yang berasal dari instansi penyedia bibit maupun pembudidaya.
Tahap Pembudidayaan Tanaman
Untuk melakukan tahap pembudidayaan diperlukan media tanam yang baik, sesuai, serta media tanam yang dijadikan sebagai penanaman jamur tiram. Sebelum menanam jamur,ada baiknya Anda melakukan fermentasi di media tanam agar pengomposan serta proses pelapukan tidak terjadi di media tanam.
Setelah itu lakukan sterilisasi di media tanam dengan baik, caranya yaitu memasukkan jamur ke dalam kantong plastik berjenis polipropilen.
Pindahkan baglog yang sudah disterilisasi ke tempat inokulasi serta biarkan hingga 24 jam dan suhu akan kembali normal. Lalu, Anda juga bisa inkubasi supaya bibit yang sudah diinokulasi dapat ditumbuhi oleh miselium dengan baik.
Untuk menunjang serta merangsang miselium yang tumbuh di jamur tiram, tetapkan suhu sekitar 24-29 derajat Celsius untuk ruang inkubasi, 90-100% untuk kelembaban, sirkulasi udara sekitar 1- 2 jam serta cahaya sekitar 500-1000 Lux.
Tahap Pemeliharaan
Pemeliharaan serta perawatan sangat penting dilakukan agar tanaman tumbuh dengan maksimal dan optimal. Anda juga harus melakukan pengamatan pada bibit.
Hal yang paling penting dalam tahap pemeliharaan yaitu pengamatan sehari-hari seperti mengontrol suhu, serta kelembaban dalam kumbung sebagai pertumbuhan jamur yang dipengaruhi dua parameter tersebut.
Agar kelembaban serta suhu tetap terjaga, Anda perlu memperhatikan sirkulasi udara pada rumah kumbung. Jika terjadi peningkatan suhu, maka Anda harus segera membuka ventilasi udara supaya terjadi proses sirkulasi udara. Lindungi pula tanaman dari berbagai penyakit serta hama yang menyerang
Masa Panen dan pascapanen
Pemanenan perlu dilakukan dengan benar, agar hasil jamur tiram tidak rusak dan berkualitas baik. Setelah masa pemanenan, Anda perlu melakukan teknik pasca panen dengan benar. Agar usaha jamur tiram tersebut tidak rusak.
Belum ada Komentar untuk "Budidaya Jamur Tiram Skala Rumahan"
Posting Komentar