Memilih Daun Sirsak yang Cocok Untuk Bahan Baku Obat Herbal
Selain kanker, terdapat juga beberapa penyakit yang dipercaya dapat disembuhkan dengan daun sirsak antara lain wasir, asam urat, darah tinggi dan diabetes. Saat ini permintaan akan bahan herbal juga terus meningkat.
Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa daun sirsak mengandung zat-zat yang berkhasiat untuk kesehatan. Daun sirsak memiliki sifat antioksidan, antibakteria serta antiinflamasi.
Namun jika ditangani dengan salah, zat-zat tersebut dapat rusak. Penanganan pasca panen yang baik dan tepat dan baik perlu dilakukan agar daun sirsak memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai obat herbal.

Anatomi Sirsak
Sirsak memiliki nama latin Annona muricata L. merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Tengah, tanaman sirsak sampai ke Indonesia karena dibawa oleh Belanda.
Sejauh ini, umumnya sirsak hanya dimanfaatkan buahnya. Buah sirsak berwarna hijau, kulitnya sedikit berduri, daging buahnya berwarna putih, teksturnya lembek dan berserat halus, terasa manis dan sedikit asam.
Umumnya, buah sirsak dikonsumsi secara langsung atau diambil sarinya dan dijus. Secara tradisional, daun sirsak telah dimanfaatkan untuk pengobatan, namun akhir-akhir ini industri herbal modern mulai menggunakan daun sirsak untuk pengobatan.
Daun sirsak berbentuk bulat telur memanjang dan ujungnya lancip. Di daun bagian atas, permukaannya mengkilap sedangkan bagian bawah tidak. Daunnya berwarna hijau dan semakin tua semakin pekat warnanya.
Panen Daun Sirsak
Daun yang dipanen adalah daun yang mulus dan tidak cacat dan warnanya hijau pekat. Umumnya, daun yang dipilih adalah daun yang terletak pada lembar keempat dan keenam dari pucuknya karena daun pada posisi tersebut dianggap kandungannya paling aktif.

Penanganan Pasca Panen
Setelah daun dipanen, kemudian cuci dengan air mengalir. Bersihkan juga daun dari debut dan kotoran, serta lakukan penyortiran untuk memisahkan daun yang bagus dengan yang cacat. Setelah itu tiriskan sampai kering.
Selanjutnya adalah pelayuan, proses pelayuan dilakukan dengan cara menebarkan daun di atas lantai di dalam ruangan yang ternaungi dan tidak terkena cahaya matahari.
Jangan tumpuk daun terlau tinggi, sekitar 1 cm saja. Karena penumpukan daun yang terlalu tinggi dapat menyebabkan daun gosong dan warnanya kehitaman. Daun dibiarkan semalaman dan dibolak balik setiap 6 jam.
Setelah proses pelayuan, jemur daun di bawah sinar matahari sampai akdar airnya mencapai 12%, biasanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari dalam cuaca mendung.
Hasil akhirnya adalah daun berwarna hijau kecoklatan, daunnya kering tetapi masih lentur sehingga tidak hancur saat diremas.
Kemudian lakukan penyortiran jika ada daun yang berjamur yang ditandai dengan adanya bercak-bercak putih. Daun yang lolos QC kemudian dikemas dalam karung plastik berpori untuk selanjutnya dikirim ke industri herbal.
Kandungan Zat Daun Sirsak
- Flavonoid
Flavonoid merupakan senyawa metabolit sekunder pada tanaman. Flavonoid berfungsi dalam mengatur pertumbuhan dan mengatur fotosintesis. Flavonoid memiliki sifat antikmikroba dan antivirus.
- Glikosida Antrakuinon
Glikosida antrakuinon adalah salah satu kuinon alam yang umumnya digunakan sebagai pencahar. Selain itu, daun sirsak juga mengandung beberapa zat penting seperti annocatacin, annocatalin, annomucirin, annohexocin, anonol, muricapentocin, gigantretonin, caclourine, gentisic acid dan linoleic acid.
Belum ada Komentar untuk "Memilih Daun Sirsak yang Cocok Untuk Bahan Baku Obat Herbal"
Posting Komentar