Strategi Budidaya Lele 2 Bulan Panen Di Kolam Terpal
Mencegah benih mati
Salah satu permasalahan yang kerap dialami pembudidaya yang menggunakan kolam terpal adalah tingkat kematian benih yang tinggi. Kematian benih bisa disebabkan oleh kolam terpal yang baru dibuat masih mengeluarkan bau sehingga mencemari dan meracuni benih. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan kolam terpal yang akan digunakan sudah benar-benar bersih. Bau tersebut bisa dihilangkan dengan cara dicuci.
Sebelum benih ditebar, kolam yang sudah berisi air diberikan daun pepaya/ketapang, lalu didiamkan selama 3—4 hari. Setelah itu, buang air tersebut, lalu ganti dengan air baru. Selanjutnya, benih sudah bisa ditebar.
Kondisi air menurun setelah hujan
Guyuran hujan yang masuk ke kolam dapat menyebabkan perubahan kualitas air kolam. Kondisi tersebut biasanya menyebabkan pH air kolam menurun menjadi lebih asam dan menyebabkan benih lele mati. Kondisi ini bisa diatasi dengan pemberian kapur dolomit sebanyak 100—200 gram/m2 saat pH air rendah.
Menggunakan probiotik
Lele terkenal sebagai ikan yang rakus sehingga kebutuhan pakan sering membengkak. Kondisi ini bisa dikendalikan dengan pemberian probiotik sesuai dosis. Probiotik bermanfaat untuk mempercepat pertumbuhan, mengurangi jumlah penggunaan pakan, dan menurunkan tingkat kematian ikan.
Berikan pakan pelet yang mengandung protein sebanyak 28—30 persen. Pakan diberikan sebanyak 2—3 persen dari bobot ikan. Frekuensi pemberian pakan sekitar 2—3 kali sehari. Pakan sebaiknya diberikan sedikit demi sedikit secara berkali-kali. Pakan yang diberikan secara berlebihan dapat menyebabkan perut lele buncit dan pecah karena sifat rakus ikan.
Belum ada Komentar untuk "Strategi Budidaya Lele 2 Bulan Panen Di Kolam Terpal"
Posting Komentar