Petani Tumijajar Telat Tanam Dikarenakan Kekurangan Air Pasca Kemarau


Seni Pertanian - Petani padi di wilayah Kecamatan Tumijajar, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) mengeluh kekurangan pasokan air pasca kemarau tahun 2023 yang berdampak keterlambatan tanam.

Soimin mengatakan, untuk masa waktu tanam padi sendiri dimulai pada bulan 11 dan akan panen di bulan 4, karena kekurangan air terpaksa masa tanam dimulai bulan 3 ini dan akan panen di bulan 6 mendatang.

“Hasil gabah bisa menurun tahun ini. karena akibat telat tanam. Wajar harga beras meningkat,” kata Soimin, Selasa (5/3).

Karena lanjutnya, para petani sulit mendapatkan air. Sepanjang irigasi yang ada di wilayah setempat sudah mulai tak teraliri air. Sehingga butuh solusi agar petani bisa memulai tanam dan tidak gagal panen.

“Petani pada menjerit. Karena mereka sudah terlambat tanam dan sulit mendapatkan air, hanya mengandalkan hujan turun," ucapnya.

Ia menjelaskan, dalam pertanian, pengairan merupakan salah satu program sapta usaha tani yang vital. Karena, menurut soimin, air merupakan kebutuhan yang paling utama untuk mengelola lahan dan keberlangsungan tanaman padi tersebut.

"Kalau tidak ada air bagaimana mau menanam padi? Gimana air mau mengalir ke sawah kalau irigasinya banyak ditumbuhi rumput,” jelasnya.

Sedangkan tahun ini dirinya dan beberapa petani lainnya tidak menanam padi. Lokasi sawah milik mereka diganti dengan tanaman singkong.

“Air untuk mengalirkan sawah sekarang harus bayar sama kelompok sebesar 200 seperempat nya, kalau tidak seperti itu tidak bisa tanam,” pungkasnya.


Penulis: Agy Umbara 

Belum ada Komentar untuk "Petani Tumijajar Telat Tanam Dikarenakan Kekurangan Air Pasca Kemarau"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel