Pemanfaatan Co-Product Jagung Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani Jagung TUBABA
Minggu, 18 Agustus 2024
Tulis Komentar
Seni Pertanian - Menurut data Badan Pusat Statistika (BPS) Tulang Bawang Barat 2023, menunjukan bahwa komoditas jagung di Tulang Bawang Barat mengalami kenaikan dari tahun 2021-2023. Dengan meningkatnya produksi jagung memasukin tahun 2024 menyebabkan harga jagung di tingkat petani menurun karna disebabkan panen raya.
Menurut Andre Agasi seorang Aktivis Magister Agriculture Bussiness Universitas Lampung sekaligus konsultan dibidang pertanian di Tulang Bawang Barat menjelaskan bahwa turunnya harga jagung dipengaruhi oleh faktor produksi, diskriminasi harga jagung, dan panjang nya saluran pemasaran jagung yg menyebabkan margin yg diterima petani kecil dikarenakan rendahnya tawar menawar ditingkat petani.
Dari permasalahan itu, harus ada strategi untuk meningkatkan pendapatan petani jagung yaitu pemanfaatan Co-Product Jagung. Co-Product Jagung meliputi Tongkol jagung dan Kelobot jagung. Tongkol jagung dapat diubah menjadi Biomassa dan dapat dijadikan media tanam jamur, sedangkan Kelobot jagung dapat dimanfaatkan menjadi pakan ternak. Ucap Andre Agasi.
Dari permasalahan tersebut perlu dilakukan penelitian mengenai Analisis Rantai Nilai Dan Nilai Tambah Jagung di Kabupaten Tulang Bawang Barat. Penelitian ini akan di lakukan di akhir bulan Agustus 2024. Ucap Andre Agasi seorang Aktivis Magister Agriculture Bussiness Universitas Lampung sekaligus konsultan dibidang pertanian Tulang Bawang Barat.
Penulis: Agy Umbara
Kunjungi Artikel Seni Pertanian Makin Tahu Indonesia
Belum ada Komentar untuk "Pemanfaatan Co-Product Jagung Untuk Meningkatkan Pendapatan Petani Jagung TUBABA"
Posting Komentar