Jagung Lokal Madura: Warisan Pangan Pokok Masyarakat Madura
Jumat, 08 November 2024
Tulis Komentar
Seni Pertanian - Secara administrasi, Pulau Madura masuk dalam wilayah Provinsi Jawa Timur. Luasnya tak seberapa, bahkan lebih kecil dari Pulau Bali, yakni hanya 5.780 km². Meski begitu, pulau dengan julukan Pulau Garam ini menyimpan banyak potensi di bidang pertanian.
Salah satu potensi tersebut adalah jagung lokal Madura, umumnya disebut jagung Madura. Jagung Madura merupakan jenis jagung yang ditanam dan dikembangkan di Madura oleh petani Madura secara turun temurun.
Saking istimewanya, petani Madura lebih suka menanam jagung Madura ketimbang jagung hibrida atau sejenisnya. Padahal dari segi ukuran dan produktivitas, jagung Madura masih kalah rendah dari jagung hibrida.
Hal ini terjadi bukan tanpa alasan. Memang, produktivitas jagung Madura hanya 2-3,5 ton per hektar. Tingginya tidak lebih dari 1,6 meter. Panjang tongkolnya antara 8-10 cm dengan ukuran bulir yang juga kecil.
Namun, di balik ukurannya yang kecil, jagung Madura memiliki keunggulan tersendiri. Jenis jagung ini lebih tangguh dalam menghadapi kondisi iklim Madura yang kering dan panas. Selain itu, jagung Madura lebih tahan terhadap berbagai hama dan punya umur panen yang genjah.
Jagung Madura bisa dipanen mulai usia 60-70 hari atau 2-2,5 bulan, berbeda dengan jagung hibrida yang umur panennya sedikit lebih lama, yakni 95-120 hari.
Daya simpannya pun tinggi. Meski tanpa perlakuan khusus, jagung Madura bisa bertahan selama 1-2 tahun. Hal ini memungkinkan jagung Madura disimpan sebagai cadangan makanan untuk tahun berikutnya.
Dari segi rasa, menurut masyarakat Madura sendiri, jagung Madura lebih enak untuk dikonsumsi sebagai beras jagung. Lebih gurih dan lebih padat meski ukurannya lebih kecil.
Melihat kondisi tersebut, banyak pihak yang berupaya mengembangkan jagung lokal Madura, supaya produktivitasnya semakin membaik.
Terbaru ada varietas jagung lokal Madura yang diberi nama Madura-3, dikembangkan oleh peneliti dari Universitas Trunojoyo Madura. Jagung Madura yang satu ini diklaim memiliki produktivitas rata-rata 7 ton per hektar.
Sejak lama, masyarakat Madura telah menjadikan jagung sebagai sumber pangan pokok mereka. Karena itu, sampai saat ini, masih banyak masyarakatnya yang mengonsumsi nasi jagung, terutama di pedesaan. Meski mungkin sebagian sudah ada yang beralih ke beras putih.
Itulah penjelasan tentang jagung lokal madura. Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.
Penulis: Luluk Sobari
Kunjungi Artikel Seni Pertanian Makin Tahu Indonesia
Belum ada Komentar untuk "Jagung Lokal Madura: Warisan Pangan Pokok Masyarakat Madura"
Posting Komentar