Agrimat dan Jateng Cold Chain Expo 2025 Hadir di Semarang, Pamerkan Teknologi di Bidang Pertanian


Seni Pertanian Agrimat dan Jateng Cold Chain Expo 2025 hadir di Muladi Dome Kota Semarang, Kamis, 17 Juli 2025.

Agrimat merupakan pameran dagang bergengsi yang menjadi menjadi ajang transformatif, mempertemukan berbagai profesional agribisnis, pelaku industri makanan, spesialis rantai dingin yang antusias mengeksplorasi teknologi, tren, dan inovasi terkini yang membentuk rantai nilai pangan Indonesia

Agrimat 2025 akan menampilkan berbagai kemajuan teknologi dalam pertanian cerdas, pertanian presisi, serta teknologi pasca panen, memberikan pengalaman mendalam tentang masa depan pertanian.

Sementara itu, Jateng Cold Chain Expo 2025 akan menyoroti inovasi dalam penyimpanan dingin, logistik dengan kontrol suhu, serta solusi pemantauan digital untuk menjaga mutu dan keamanan pangan dari produksi hingga konsumsi.

Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Prof Suharnomo mengatakan pameran ini untuk memperkenalkan banyak teknologi tepat guna untuk masyarakat petani dan nelayan.

Menurutnya permasalahan selama ini ada di sentuhan teknologi yang masih kurang.

"Jadi saya rasa produk-produk inovasi ini sangat penting dan dari Undip juga banyak produk-produk yang bisa dipakai oleh petani," katanya.

Suharnomo menambahkan, belum banyak generasi muda yang tertarik menjadi petani milenial.

Ia mengungkapkan menjadi petani dan peternak sudah sangat mudah karena dibantu oleh teknologi.

"Menjadi petani milenial bukan menjadi impian dulu masih jargon, tapi sekarang sudah bisa menjadi kenyataan," ucapnya.

Kabid Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Sri Broto Rini mewakili Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menjelaskan pameran ini sesuai dengan program Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yaitu Petani Muda Gajian.

Saat ini sudah terprogram 300 petani muda untuk bisa bergerak di semua bidang pertanian umum baik peternakan, perikanan dari hulu sampai hilir

"Generasi muda didik menjadi petani baik hulu maupun hilir sehingga mendapatkan kepastian hasil," katanya.

Terkait penggunaan teknologi di pertanian di Jawa Tengah belum begitu banyak, tapi sudah ada yang menggunakan.

Nely, Project Manager PT Wahana Kemala Makmur selaku penyelenggara menambahkan pameran ini diikuti 50 peserta termasuk pelaku industry utama teknologi pertanian seperti Jofae Agriculture Machinery, Honda Power Product Indonesia, Stihl, Berca Mandiri, Kubota Machinery.

Kemudian teknologi pasca panen cerdas ditampilkan oleh ITB Inovasi, dari sistem pendingin untuk mempertahankan kualitas kesegaran produk seperti Cold Storage Mutahir ada Bingshan Makmur, Muda Cool, Alvaboard.

Ada juga teknologi drone terdepan ditampilkan oleh Terradrone dan Bandung Mekatronika dan Mekari dengan platform transformasi digital, serta produksi unggulan dan Inovasi hasil karya anak bangsa di bawah naungan Universitas Diponegoro.

Tak hanya pameran, Agrimat juga mengajak menelusuri perjalanan menyeluruh dalam rantai produksi dan pasok pangan, mulai dari pertanian, pascapanen dan logistic.

Integrasi ini membuka peluang kemitraan baru dan peluang bisnis, mendorong perusahaan untuk mengadopsi teknologi inovatif, menerapkan praktik berkelanjutan, dan merancang strategi ekspansi pasar.

Itulah penjelasan tentang cara mnanam kembang kol. Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.

Kunjungi Artikel Seni Pertanian Makin Tahu Indonesia

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Belum ada Komentar untuk "Agrimat dan Jateng Cold Chain Expo 2025 Hadir di Semarang, Pamerkan Teknologi di Bidang Pertanian"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel