Sapi Merah Putih Diharapkan Bisa Tekan Impor Susu


Seni Pertanian Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menggandeng PT Moosa Genetika Farmindo dalam pengembangan program Sapi Merah Putih yang ditujukan untuk memperkuat industri sapi perah nasional.

Deputi Bidang Pangan, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan Hidup Bappenas, Leonardo A. A. Teguh Sambodo, menyampaikan bahwa kolaborasi ini difokuskan pada penguatan sistem peternakan rakyat berbasis inovasi dan genetika sapi perah tropis yang lebih produktif.

“Sapi yang dikembangkan akan diarahkan untuk bisa menyediakan susu yang mendukung program besar dari pemerintahan saat ini, yaitu pembagian Makan Bergizi Gratis,” ujar Teguh dalam Media Briefing Peluncuran Program Sapi Merah Putih di Gedung Bappenas, Kamis (28/8/2025).

Melalui program ini, Bappenas menargetkan peningkatan produksi susu nasional seiring dengan peningkatan kesejahteraan peternak rakyat. Saat ini, sekitar 80 persen produksi susu di Indonesia berasal dari petani skala kecil dengan produktivitas yang masih rendah, rata-rata 10–12 liter per ekor per hari.

“Jika kita gunakan inovasi dari PT Moosa Genetika Farmindo, maka tidak saja menyelesaikan masalah kualitas SDM melalui MBG, tapi juga bisa menurunkan kemiskinan,” jelas Teguh.

Kolaborasi dengan PT Moosa dan Institut Pertanian Bogor (IPB) ini juga sejalan dengan agenda besar nasional yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2030.

Dalam lima tahun ke depan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, pengentasan kemiskinan ekstrem hingga nol persen, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia.

“Ini menjadi satu golden momentum bagi Indonesia, melalui inovasi dari PT Moosa Genetika Farmindo untuk mewujudkan golden vision Indonesia tahun 2045,” tegas Teguh.

Indonesia saat ini berada di peringkat ke-76 dalam produksi susu sapi segar global dengan total produksi 837,2 ribu ton per tahun. Angka ini masih tertinggal dibanding negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam.

Sementara kebutuhan konsumsi susu dalam negeri telah mencapai sekitar 4,5 juta ton per tahun, namun hanya 20 persen yang dapat dipenuhi dari produksi lokal.

Bappenas menilai peningkatan kualitas bibit dan benih sapi perah lokal adalah kunci untuk mengejar ketertinggalan dari negara-negara lain seperti India, Tiongkok, dan Amerika Serikat yang sudah lebih dulu melakukan transformasi genetik sejak beberapa dekade lalu.

“Dengan kemitraan strategis ini, kami ingin pastikan transformasi ekonomi sektor peternakan dapat berjalan optimal,” tutup Teguh.

Itulah penjelasan tentang sapi merah putih diharapkan bisa tekan impor susu. Terima kasih sudah membaca dan semoga bermanfaat.

Kunjungi Artikel Seni Pertanian Makin Tahu Indonesia

Redaksi dan Informasi pemasangan iklan

Belum ada Komentar untuk "Sapi Merah Putih Diharapkan Bisa Tekan Impor Susu"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel