Pemanfaatan Lahan Rawa Untuk Budidaya Padi
Senipertanian - Salah satu jenis lahan yang banyak dijumpai di Indonesia adalah lahan rawa. Mayoritas jenis lahan seperti ini tidak banyak dikembangkan apalagi dibudidayakan yang diakibatkan oleh miskinnya kandungan unsur hara, PHnya yang cenderung asam,serta adanya kandungan beracun di bagian dalam tanah rawa sehingga dapat memicu kematian tanaman budidaya.
Namun tahukah kamu, ternyata dengan teknik dan pengolahan yang tepat, lahan rawa ternyata bisa dikembangkan untuk membudidayakan tanaman padi sehingga lebih produktif. Penasaran bagaimana cara membudidayakan padi di lahan rawa? Yuk mari simak ulasannya berikut ini.
Tahap Pengolahan Tanah
Untuk mengolah lahan rawa maka Anda dapat menggunakan cangkul, hal ini dilakukan agar proses penggalian lahan tidak terlalu dalam. Kedalaman lahan yang dibutuhkan yaitu sekitar 20-25 cm. Yang harus diperhatikan, proses penggalian lahan ini jangan sampai terlalu dalam karena dapat mengangkat zat beracun yang terdapat di dalam tanah rawa.
Untuk membuang zat beracun yang terkandung di dalam tanah, maka dapat dibuat saluran perairan untuk membuang zat beracun. Lebar saluran sekitar 30 cm dan kedalamannya sekitar 20 cm. Sedangkan jarak antar saluran yaitu sekitar 6-10 cm.
Tahap Penanaman
Pada tahap penanaman, sistem tanam yang cocok dilakukan di lahan rawa untuk tanaman padi adalah sistem tanam legowo 4:1. Dengan menggunakan sistem tanam ini, maka tanaman akan semakin terlihat rapi. Selain itu pemupukan juga dapat berlangsung dengan sangat optimal.
Sumber : Lele.co.id
Untuk memulainya, penanaman padi dilakukan di dua musim tanam. Musim tanam pertama dimulai pada pertengahan Oktober hingga Awal november. Sedangkan musim tanam kedua dimulai dari pertengahan Maret hingga Awal April.
Tahap Pemilihan Benih
Pembudidayaan padi di lahan rawa tidak bisa dilakukan dengan benih biasa. Struktur lahan rawa yang cenderung masam dan juga miskin unsur hara menjadikan bibit padi unggulanlah yang tepat dibudidayakan di lahan rawa. Anda bisa menggunakan bibit padi jenis Inpara 1, Inpara2, atau Inpara 3.
Cara lain yang bisa dilakukan untuk mendapatkan benih terbaik adalah dengan meletakkan 100 benih ke dalam kain dan direndam ke dalam air selama kurang lebih 2 jam. Jika benih berkecambah lebih dari 90 butir maka dipastikan benih tersebut berkualitas unggul.
Tahap Persemaian
Untuk membudidayakan padi unggulan di lahan rawa. Maka Anda dapat membuat bedengan di lahan kering sebagai lahan persemaian bibit padi. Setelah bedegan jadi, benih padi kemudian langsung disemai dengan kerapatan 50g/M2 dengan dukungan tambahan dosis pupuk 5 g Urea/M2. Setelah bibit padi berumur kurang lebih 21 hinga 25 hari, maka benih dapat langsung dipindahkan ke lahan budidaya. Persemaian ini termasuk ke dalam persemaian kering.
Tahap Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan padi ini dilakukan dengan cara melakukan penyiangan gulma. Proses penyiangan dilakukan ketika padi mulai memasuki umur 21 HST, dan 40-45 HST. Prinsip proses penyiangan harus dilakukan sebelum pemupukan. Dengan begitu nutrisi yang diberikan dari pupuk akan diserap optimal oleh padi dan tidak akan terjadi kompetisi antara gulma dan juga padi.
Tahap Pemupukan
Untuk proses pemupukan dilakukan selama 3 kali. Pemupukan pertama dilakukan ketika padi berumur 3-6 HST. Pemupukan kedua ketika padi berumur 21-28 HST, sedangkan pemupukan ketiga dilakukan ketika padi berumur 40-45 HST. Pemupukan padi ini dilakukan menggunakan jenis pupuk antara lain Urea, KCL, dan juga SP36.
Tahap Pemanenan
Pemanenan padi dpat dilakukan ketika padi sudah mencapa usia 3.5 hingga 4.5 bulan. Proses pemanenan ini dapat dilakukan dengan menggunakan teknik perontokan padi menggunakan sabit.
Demikianlah beberapa tahapan proses budidaya padi di lahan rawa. Ternyata dengan penanganan yang tepat lahan rawa sekalipun dapat digunakan sebagai lahan yang sangat produktif untuk membudidayakan padi.
Belum ada Komentar untuk "Pemanfaatan Lahan Rawa Untuk Budidaya Padi"
Posting Komentar