Bapak Aweh Anwar Sanusi, Petani yang Berhasil Ciptakan Dua Jenis Obat Tanaman Padi


Seni Pertanian - Majunya usaha pertanian tentu harus ditunjang dengan ketersediaan sarana dan prasarana pertanian, termasuk di antaranya ketersediaan pupuk dan obat-obatan. Sebab, tanpa didukung pupuk dan obat-obatan, pertumbuhan tanaman mustahil bisa berkembang dengan baik dan menghasilkan buah secara optimal. Melihat begitu pentingnya ketersediaan pupuk dalam dunia pertanian, tak heran bila isu pupuk ini akhirnya menjadi perhatian utama pemerintah.

Berbicara soal pupuk dan obat-obatan pertanian, di wilayah Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat, ternyata ada seorang petani yang telah berhasil menciptakan pupuk organik cair dan obat hama cair untuk tanaman padi.

Pupuk organik cair dan obat hama yang telah berhasil diproduksi oleh petani asal Sumedang ini, bernama pupuk organik cair Prima, dan obat hama Coryne. Sosok petani yang telah berhasil menciptakan pupuk organik cair Prima dan obat hama Coryne ini, tiada lain adalah Bapak Aweh Anwar Sanusi. Dia merupakan tokoh pertanian asal Dusun Bantargintung RT 02/02, Desa Karyamukti, Kecamatan Tomo, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. 

Berkat keberhasilannya dalam mengembangkan usaha pertanian, petani asal Karyamukti Sumedang ini, sempat meraih penghargaan Tanaman Pangan dari Presiden RI pada 15 Desember 2009.

Dalam sebuah artikel yang ditulis pada tahun 2012, Aweh yang kala itu menjabat sebagai Ketua Gapoktan Srimukti, awalnya memiliki keinginan untuk memajukan usaha pertanian padi di daerahnya. Bermula dari keiinginan besarnya itu, Aweh pun mencoba membuat sebuah formula obat secara alami. Ujicoba pembuatan obat itu, konon dimulai pada tahun 2006. 

Awalnya, Aweh hanya mencoba menciptakan sebuah produk obat untuk penanggulangan hama keresek pada tanaman padi. Karena kebetulan, pertanian padi di daerahnya sering diserang hama keresek. Obat yang diberi nama Coryne itu, dibuat secara alami dengan menggunakan bahan bahan baku kentang dan bakteri Coryne. Kentang tersebut dijadikan sebagai media untuk mengembangbiakan bakteri Coryne.

Adapun untuk cara pembuatannya, sebagaimana yang diceritakan Aweh kala itu, pertama harus menyiapkan air sebanyak 150 liter. Air tersebut, kemudian dicampur dengan air sisa rebusan kentang kentang (air yang digunakannya itu merupakan air sisa merebus kentang sebanyak 30 kilogram kentang). 

Setelah tercampur rata, air tersebut kemudian dicampurkan lagi dengan 60 tabung bibit Coryne, dan setelah itu lalu didiamkan selama dua minggu. Dari hasil proses permentasi tersebut, mampu menghasilkan sekitar 300 botol Coryne berisi 1,5 liter dengan harga dijual saat itu Rp 20.000,- per botol.

Obat hama Coryne yang diproduksi Aweh ini, berfungsi untuk membasmi penyakit kresek atau penyakit hawar daun bakteri pada tanaman padi yang disebabkan oleh bakteri Xathomonas Campestri. 

Tak hanya puas sampai di sana, setelah berhasil menciptakan obat hama padi jenis Coryne, Aweh kembali mencoba menciptakan inovasi obat pertanian baru lainnya. Meskipun saat itu usianya sudah memasuki 61 tahun, namun dia tetap bersemangat untuk membuat terobosan baru. Aweh kemudian menciptakan obat penyubur daun yang dibuat secara alami dengan menggunakan bahan-bahan organik, seperti kotoran-kotoran hewan dan daun-daunan.

Obat penyubur daun berbentuk pupuk organik cair hasil karyanya itu, diberi nama Prima. Obat ini, mampu menyuburkan daun dan akar pada tanaman padi tanpa ada efek samping. 

Pupuk organi cair Prima ini, dibuat dari campuran daun-daunan dan pupuk kandang yang direndam menggunakan air beras dan air kelapa selama dua bulan. Daun-daunan yang digunakan untuk bahan baku pupuk organik cair ini, tentua harus jenis daun yang mengandung pupuk, seperti daun timun, daun labu, daun selong dan lain-lain. Dua produk obat tanaman padi yang berhasil diciptakan oleh Aweh Anwar Sanusi ini, pernah dipasarkan oleh para penyuluh pertanian di wilayah Kabupaten Sumedang.

Penulis: Agy Umbara

Belum ada Komentar untuk "Bapak Aweh Anwar Sanusi, Petani yang Berhasil Ciptakan Dua Jenis Obat Tanaman Padi"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel